Saturday, June 27, 2009

Muntok, Kota Sejarah yang Terlupakan

Di bawah sinar gemerlap terang cuaca
Kenang-kenang membawa kemenangan
Bangka, Djokjakarta, Djakarta
Hidup Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika

PUISI berisi semangat meneruskan perjuangan itu terpahat pada lempeng besi. Di bagian atasnya tertulis "Kenang-kenang Menumbing". Di pojok kanan bawah lempeng berwarna hitam itu tertera tanda tangan penulisnya, Drs Moh Hatta. Hatta menuliskan kenangan tentang Menumbing sebagai bagian dari rasa terima kasihnya kepada masyarakat Bangka yang tak henti-hentinya menunjukkan dukungan kepada para pemimpin bangsa selama dalam pengasingan.

BUKU-buku sejarah yang diajarkan di sekolah hanya mencantumkan Bangka sebagai lokasi pengasingan Soekarno, Hatta, Agus Salim, Moh Roem, dan sejumlah tokoh perjuangan kemerdekaan lainnya yang diasingkan Belanda tahun 1949.

Namun, Kota Mentok sebagai lokasi pengasingan para tokoh itu sering luput dari perhatian. Bukit Menumbing, sekitar 10 kilometer dari Kota Mentok, merupakan salah satu lokasi pembuangan mereka. Di bukit yang berhawa sejuk itulah Bung Karno dan teman-temannya menghabiskan waktu mereka di sebuah tempat peristirahatan di bibir bukit.

Karena tidak tahan dengan hawa dingin, Bung Karno meminta dipindahkan ke daerah kota. Maka, Belanda kemudian menyiapkan rumah di Kelurahan Sungai Daeng di tengah Kota Mentok. Rumah tersebut kemudian dikenal sebagai Pesanggrahan Mentok.

Sampai hari ini, meskipun telah berubah menjadi sebuah hotel, pengelola Menumbing tetap merawat kamar yang dulu ditempati Soekarno sesuai aslinya. Di ruangan yang terbuka untuk umum itu pula semua dokumen berupa foto, surat-surat, dan lempengan prasasti dipajang di dinding ruangan.

Mentok, kota kecil yang damai di pantai barat Pulau Bangka, seolah telah ditakdirkan menjadi saksi dari berbagai episode penting dalam sejarah berbagai bangsa, bukan hanya sejarah perjalanan Indonesia. Inggris, Belanda, Jepang, hingga Australia pernah bersentuhan dengan Mentok.

Inggris pernah menguasai Mentok selama beberapa tahun sebelum kemudian membarterkannya kepada Pemerintah Belanda. Pesawat-pesawat tempur Jepang yang dipakai untuk menyerang Pulau Jawa disiagakan di lapangan terbang Mentok.

Sementara itu, para perawat dari Australia yang terjun ke medan Perang Dunia II harus mengalami kenyataan pahit ketika kapal yang mereka tumpangi digempur habis-habisan oleh Jepang di Pantai Radji, perairan Mentok.

Bukti sejarah yang menguatkan jejak kejadian itu masih dengan mudah ditemui di setiap sudut kecamatan seluas 14.862 kilometer persegi tersebut. "Sampai lima tahun lalu, keluarga perawat yang menjadi korban peristiwa serangan itu masih berkunjung ke monumen peringatan yang mereka bangun," tutur Suparno, petugas jaga di Mercusuar Tanjung Kelian.

Pelabuhan Muntok, yang diperkirakan dibangun saat Pemerintah Inggris berkuasa pada kurun waktu 1812-1816, sampai saat ini masih menjadi gerbang laut utama masuk Bangka. Itu, misalnya, terlihat dari bangunan-bangunan bergaya kolonial yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda dan rongsokan kapal perang di perairan pantai Tanjung Kelian.

Hal-hal di atas adalah beberapa contoh dari peninggalan "peradaban" bangsa-bangsa, yang suatu masa pernah mewarnai ibu kota Kabupaten Bangka Barat tersebut.

Namun, hingga hari ini, sulit mencari literatur yang menyodorkan bukti-bukti autentik awal pembentukan kota tua bernama antik ini. Masyarakat hanya mengandalkan kisah dari mulut ke mulut.

R Affan, satu dari sedikit sesepuh Mentok yang masih tersisa, menuturkan bahwa berdirinya Mentok jauh dari pertimbangan strategis maupun niaga. Menurut Affan, awalnya Mentok dibangun untuk kepentingan permukiman yang tidak terlepas dari sejarah Palembang.

Saat Pangeran Jayawikrama naik takhta sebagai Sultan Mahmud Badaruddin I (SMB I), keluarga Kerajaan Palembang kurang berkenan dengan kehadiran istri pertama Sultan bernama Zamnah yang berasal dari Johor. Istrinya kemudian meminta untuk dibolehkan berdomisili di Bangka.

Dari Tanjung Sungsang, dataran di muara Sungai Musi di Pulau Sumatera, itulah istrinya melihat kawasan di seberang, Pulau Bangka, yang dianggapnya cocok untuk bermukim.

"Amun tok, kalau itu tempatnya sesuailah. Kurang lebih begitulah kata sang putri," ujar Affan. Kata-kata itu kemudian dijadikan nama kota itu. Kira-kira, begitulah asal-usul nama Muntok yang kemudian dilafalkan masyarakat setempat menjadi Mentok.

Sekitar tahun 1710, Sultan memberikan wewenang kepada keluarga istrinya untuk mengelola seluruh Bangka. Sultan juga memberi gelar kebangsawanan Abang untuk laki-laki dan Yang untuk perempuan.

Cikal bakal keluarga yang menempati Mentok berasal dari keturunan keluarga mertua SMB I. Mertua SMB I, yang sering disapa dengan sebutan Datuk Dalam, aslinya adalah seorang Tionghoa bernama Lim Tau Kiang yang sudah lama ikut mengabdi pada Sultan Johor.

Secara sosiokultural, Datuk Dalam dan keturunannya menganggap diri mereka sebagai orang Melayu, bukan Cina. Mereka sangat taat menjalankan syariat Islam, tidak lagi melakukan ritual tradisional seperti melakukan upacara menghormati arwah leluhur.

Sikap ini berbeda dengan orang-orang Cina yang datang belakangan ke Bangka untuk ikut bekerja di tambang-tambang timah. "Mereka menunjukkan sikap eksklusif, tetapi harus diakui sangat ulet, sehingga tak heran ketika usaha pertambangan dikuasai Belanda, kelompok ini sangat disenangi karena giatnya bekerja," tutur Affan.

Eksplorasi timah pertama kali dilakukan oleh rombongan istri SMB I. Konon, para pengawal dan pembantu yang mengiringi sang putri dari Johor itu sudah terbiasa dengan aktivitas pertambangan timah.

Orang-orang Tionghoa dimasukkan ke dalam struktur pengusahaan timah sebagai agen. Kemudian, Belanda mengambil alih pengusahaan timah dari Kesultanan Palembang dan memonopoli semua pertambangan timah.

Sebagai kota pusat pertambangan timah sekaligus pusat keresidenan, Mentok pun berkembang menjadi kota modern. Perkembangan kota menjadi sangat khas kolonial, antara lain ditandai dengan pembagian perkampungan. Tahun 1850, seorang Belanda bernama Kolonel de Lange memuji perkampungan Cina di Mentok sebagai yang terapik di seluruh Hindia.

Salah satu peninggalan perkampungan Cina yang masih bisa dinikmati sampai sekarang adalah rumah Mayor Cung, kepala perkampungan Cina pada masa itu, tak jauh dari pintu Pelabuhan Muntok.

Pada tahun 1811, Bangka jatuh ke tangan Inggris dan namanya sempat diubah menjadi Pulau Duke of York. Sementara itu, Mentok juga sempat berganti nama menjadi Minto, mengikuti nama raja muda Inggris yang berkedudukan di Calcutta saat itu, Lord Minto. Tahun 1816, Bangka kembali berpindah tangan ke Belanda sesuai dengan Traktat London.

Keberadaan Mentok terus meredup ketika Belanda memindahkan pusat pengelolaan timah dan pemerintahan ke Pangkal Pinang, sekitar 150 kilometer dari Mentok. (Doty Damayanti)

Dikutip dari KOMPAS tahun 2003

Muntok Menuju Warisan Wisata Dunia

MUNTOK, BANGKA POS -- Dalam rangka menjajaki kemungkinan Kota Muntok masuk dalam warisan Wisata Dunia (World Herritage), tim Balai Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) melakukan lawatan ke sejumlah tempat-tempat bersejarah di Kota Muntok, Minggu (8/3). Kedatangan tim guna mencari data serta menganalisa untuk kemudian digodok di tingkat pusat.

Tim BPPI didampingi sejumlah pejabat instansi terkait di lingkungan Pemkab Bangka Barat mengunjungi beberapa tempat sejarah di Muntok, diantaranya Gedung BTW, Rumah Residen dan Pesanggrahan Wisma Ranggam, Batu Balai, Menumbing, Perkuburan Tangga Seribu, pasar/pertokoan, kawasan pelabuhan, Rumah Mayor, Masjid Jamik, Kelenteng serta sejumlah perkampungan yang banyak menyimpan sejarah di Muntok.

Malamnya di Gedung OR Pemkab Bangka Barat, tim kemudian melakukan audiensi dengan Bupati Bangka Barat, H Parhan Ali dihadiri sejumlah keluarga saksi sejarah Muntok, tokoh masyarakat, serta pejabat di lingkungan terkait.

Perwakilan BPPI, Catrini dalam paparannya mengatakan BPPI merupakan suatu lembaga yang dibentuk oleh Jaringan Pusaka Indonesia dengan perwakilan di dalamnya terdiri dari, wakil perguruan tinggi, kelompok/individu yang terkait

menyiapkan masukan untuk kebijakan strategis, program, panduan dan mekanisme pelestarian pusaka Indonesia,” kata Catrini.

Sementara Bondan Prakoso, yang juga perwakilan BPPI mengatakan setelah melihat dari sejemlah lawatan, Kota Muntok memiliki kekayaan sejarah lebih banyak dibanding beberapa daerah seperti Malaka yang pernah ia kunjungi. Termasuk wisata kuliner yang berpotensi untuk dikembangkan.

“Muntok dikenal sebagai Kota Timah, tapi kenapa timah tidak dijadikan wisata yang bisa dikunjungi. Seperti bekerjasama dengan PT Timah, orang mungkin ingin melihat kapal keruk itu seperti apa, proses peleburan timah, smelter.

Semua ini bisa dikemas dengan baik karena yang namanya pemasaran itu tergantung kemasannya,” ujar presenter acara Wisata Kuliner salah satu program acara televisi swasta ini.

Kawasan Cagar Budaya


Sementara Bupati Bangka Barat H Parhan Ali mengatakan sebagai kawasan cagar budaya, Muntok dalam sejarahnya memiliki tiga kebudayaan yakni Melayu, Eropa dan Cina.

Beberapa warisan sejarah yang bisa dijumpai saat ini kata Bupati, seperti Pesanggrahan Gunung Menumbing, Masjid Jamik yang berdampingan dengan Kelenteng yang dibangun sekitar tahun 1800-an, serta rumah Mayor dengan terowongannya menuju pantai.

“Termasuk bekas peninggalan zaman kesultanan dan kerajaan,” ujarnya.
Didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata yang juga mantan Kepala Bappeda Bangka Barat, Amran Muhi, Bupati Bangka Barat menyambut baik kedatangan tim BPPI dalam rangka meneliti untuk kajian sebagai usulan Kota Muntok masuk dalam wisata dunia (World Herritage).

Sedangkan Syarifudin Isa, keluarga dari saksi sejarah Muntok mengatakan, dilihat dari sejarahnya hampir separuh negara belahan dunia sudah pernah menduduki Muntok.

Mulai dari Inggris, Belanda, hingga Jepang. Hal ini bisa dilihat dari bukti-bukti peninggalan sejarah yang masih ada.

“Memasukan Muntok sebagai World Herritage saya pikir ini sangat relevan,” ujar Syarifudin

Saturday, May 16, 2009

The Blessing of Goodwill

The Blessing of Goodwill

Don't walk in front of me, I may not follow.
Don't walk behind me, I may not lead.
Just walk beside me and be my friend.-- Albert Camus

These are my thoughts tonight. As I consider those I know in my life, I am simply filled with appreciation and happiness that I wanted to share this through my writings.

Tonight I find myself particularly contemplating the wondrous miracles in my life. What some would call synchronicity, I give all recognition to God for. I believe the meaningful experiences and meeting of people whom have meant much to me are no accidental coincidences. I believe it is evidence of the Holy Spirit at work. I am abundantly blessed; for this, that I am filled with gratitude and joy!

For me, friendship has been a wonderful blessing. To have even one with whom I can share ideas, thoughts, and concerns; to have someone willing to listen, and to advise if I seek; to have someone with whom I can just be myself; and to have someone who cares about my well being and happiness.

It is just amazing to look back, in retrospect, to see how all things have worked together for my good. In ways I could never have anticipated or planned, beautiful things have occurred finally. Meeting those of like mind and heart who have become friends, who by their very nature and work inspire me has been such a deep blessing in my life resulting in my growth intellectually, emotionally and most importantly, spiritually and, I, with a willingness and deep desire to be a blessing to others being given opportunity to share what I have learned through such friendships.

Every day, during my prayer time, I express my willingness that I, too, will express God’s love in all that I do, my words and deeds, to all I encounter. As I seek to learn and grow, I seek to share. I think then of certain individuals, such as my friends whom I most treasure, and pray not only for their abundant blessings and protection but also recognize the incredible blessing they have been in my life and express that gratitude to God for bringing them into my life.

For all of this may God be praised!

Francis Chung

Saturday, April 25, 2009

Mengucap Syukur Atas Terkabulnya Do'a Novena Tiga Kali Salam Maria

Mengucap Syukur sedalam dalam nya atas terkabulnya permohona doa Tiga Kali Salam Maria (doa yang ke 5 kali) pada tanggal 24 April 2009.

Doa melalui pengantara Bunda Maria

Puji dan syukur ke hadirat Allah Bapa yang maha tinggi, bersama dengan Tuhan Yesus Kristus.

Hanya dalam Kristus,
Francis Chung

Friday, April 10, 2009

GREAT IS THY FAITHFULNESS

Great is thy faithfulness, O God my Father;
there is no shadow of turning with thee;
thou changest not, thy compassions, they fail not;
as thou hast been thou forever will be.

Refrain:
Great is thy faithfulness! Great is thy faithfulness!
Morning by morning new mercies I see;
all I have needed thy hand hath provided;
great is thy faithfulness, Lord, unto me!

Summer and winter and springtime and harvest,
sun, moon and stars in their courses above
join with all nature in manifold witness
to thy great faithfulness, mercy and love. Refrain

Pardon for sin and a peace that endureth
thy own dear presence to cheer and to guide;
strength for today and bright hope for tomorrow,
blessings all mine, with ten thousand beside! Refrain


--------------------------------------------------------------------------------
Words: Thomas O. Chisholm
Music: William M. Runyan

BLESSED ASSURANCE

Blessèd assurance, Jesus is mine:
O what a foretaste of glory divine!
Heir of salvation purchase of God;
born of his Spirit, washed in his blood:

Refrain:
This is my story, this is my song,
praising my Savior, all the day long.

Perfect submission, perfect delight,
visions of rapture burst on my sight;
angels descending bring from above
echoes of mercy, whispers of love: Refrain

Perfect submission, all is at rest -
I in my Savior am happy and blest -
watching and waiting, looking above,
filled with his goodness, lost in his love. Refrain

-----------------------------------------------------------------------------
Frances Jane van Alstyne (Fanny Crosby) (1820-1915)
Refrain Copied from HymnQuest 2.3:
Standard Version HymnQuest ID: 51089

GOD SO LOVE THE WORLD

God loved the world of sinners lost
and ruined by the fall;
salvation full, at highest cost,
he offers free to all.

Refrain:
O 'twas love, 'twas wondrous love,
the love of God to me;
it brought my Savior from above,
to die on Calvary.

Even now by faith I claim him mine,
the risen Son of God;
redemption by his death I find,
and cleansing through his blood. Refrain

Love brings the glorious fullness in,
and to his saints makes known
the blessèd rest from inbred sin,
through faith in Christ alone. Refrain

Believing souls, rejoicing go;
there shall to you be given
a glorious foretaste here below
of endless life in heaven. Refrain

Of victory now o'er Satan's power
let all the ransomed sing,
and triumph in the dying hour
through Christ the Lord, our King. Refrain


--------------------------------------------------------------------------------
Words: Martha Stockton, 1871
Music: Wondrous Love (Fischer)

JESUS DIED FOR OUR SINS

Good Friday, 10th April 2009

He died for us... for our sins... we are redeemed by His death.
We supposely died... but Jesus, Himself... have eagerly to die... on the cross... that we are saved by His blood.

What shall we do for Jesus? He is the Lamb of God that silencely sacrifice Himself for us...

Lamb of God, have mercy on us
Lamb of God, have mercy on us
Lamb of God, give us peace

Lord Jesus, remember me... when You come in to your kingdom...

In Christ alone,

Francis Chung

Monday, March 23, 2009

Aku adalah seorang anak kecil yang tidak berdaya

Malam ini, kira kira jam 10 malam, sesudah pulang kerja, saya menyempatkan untuk mengambil air suci di Gereja Novena. Air suci untuk rumah baru per tgl. 28Mar ini. Dan menyempatkan diri untuk berdoa dan sesudah itu saya menyempatkan diri ke salah satu lorong gereja dimana terletak arca Bunda Maria Fatima, di sini saya merasakan betapa suci dan sunyi. Disini saya tidak berdoa, karena saya tidak tahu mau berdoa apa kepada Bunda Maia, jadi hanya hanya menatap wajah Bunda yang begitu manis dan teduh, seperti kasih seorang ibu kepada anak nya.

Tanpa tersadar, saya pun menangis dengan menjadi - jadi, dengan hanya menatap wajah Ibunda, saya pun dalam hati langsung bercakap cakap kepada Bunda, bahwa saya tidak tahu harus berkata apa kepada Bunda dan air mata tambah deras nya. Saya tidak kuasa membendung nya... air mata mengalir begitu saja sambil penatap wajah Bunda yang bagi saya merasa sayang kepada saya.

Saya merasa sebagai anak kecil yang menangis manja kepada ibu nya.

Dan setelah menangis, saya menjadi lega, dan pulang pun dengan hati yang gembira, hati merasa terberkati.

Terima kasih Bunda, Engkau tetap menyayangi diri ku.

Aku sayang pada mu Bunda....

Thursday, March 12, 2009

Worship Song Story: The Heart of Worship by Matt Redman

The Heart of Worship” is a personal reminder that, “I’m just a little songwriter—and a pretty foolish one at that!” - Matt Redman

The song dates back to the late 1990s, born from a period of apathy and confusion. Despite all his contributions to the worship revival of his country, Matt was struggling to find meaning in its musical outpouring at the time.

“There was a dynamic missing, so the pastor did a pretty brave thing,” he recalls. “He decided to get rid of the sound system and band for a season, and we gathered together with just our voices. His point was that we’d lost our way in worship, and the way to get back to the heart would be to strip everything away.”

Reminding his church family to be producers in worship, not just consumers, the pastor, Mike Pilavachi, asked, “When you come through the doors on a Sunday, what are you bringing as your offering to God?” Matt says the question initially led to some embarrassing silence, but eventually people broke into a cappella songs and heartfelt prayers, encountering God in a fresh way.

“Before long, we reintroduced the musicians and sound system, as we’d gained a new perspective that worship is all about Jesus, and He commands a response in the depths of our souls no matter what the circumstance and setting. ‘The Heart of Worship’ simply describes what occurred.”

When the music fades, all is stripped away, and I simply come

Longing just to bring something that’s of worth that will bless your heart…

I’m coming back to the heart of worship, and it’s all about You, Jesus

“We decided to not get all complicated, and just let the song ‘breathe.’ We’re always trying to create more of a church atmosphere in the studio rather than just a technical musical gathering. Something happens when the people of God gather together and play out the praises of God in the presence of God. Hopefully something of that passion and purpose transcends beyond that studio room onto the recordings themselves.”

Let us ask ourselves whenever we worship during gatherings, households and assemblies, "What are we bringing as an offering to God?"

As we sing with a greatful heart and offer it to Jesus.

In Christ alone,
Francis Chung

Saturday, February 14, 2009

GOD WILL SHOW THE WAY

Kenapa judul seperti diatas? Memang Tuhan akan menunjukkan jalan.
Ada sebuah pengalaman yang bagus menurutku, hari ini Minggu, 15FEB2009 kira-kira sepulang dari gym, aku sudah berjanji akan menemui saudara ku yang tinggal lama di Singapore dan sudah lost contact selama 7 tahun, karena mereka berpindah-pindah rumah, dan tiba tiba kemarin malam punya kerinduan untuk menjenguk salah satu keluarga dari pihak ibu, grand Auntie (atau apalah bahasa Indonesia nya, tapi aku panggil dia Khiupho), suami nya dia adalah kakak adik dengan nenek saya, kalo di jejerkan, nenek saya adalah anak tengah dari 3 bersaudara, dan yang saya temui tadi adalah istri kakak lelaki nenek saya yang sekarang dah hampir menginjak 100 tahun, tepat nya kira kira 95tahun.

Setelah turun naik bus di dekat National Library, langsung menuju ke block 233 di Bras Basah Complex, salah satu Komplek perumahaan di tengah kota. Saya sudah lupa lantai berapa, karena ada 25 lantai... saya hanya berbekal engetahuan yang sangat minim, yang saya tahu salah satu dia adalah seorang guru piano. Dan naik lah saya ke lantai 24, kemudian nae satu lantai dengan tangga ke lantai 25, ketuk pintu di salah unit itu, dan tiba tiba ada sepasang anak muda keluar, setelah saya tanya ... mereka tidak tahu. kemudian saya tanya lagi di lantai 25 juga, sepasang keluarga kecil, sayabilang di lantai ini adalah pemain piano kah? oh salah satu nya kenal, pemain piano... saya sudah senang... tapi sayang nya mereka tidak tahu dimana unit rumah nya... akhir nya saya keluar dan menikmati pemandangan ke arah Marina Bay dan sangat indah, walaupun pagi tadi seluruh Singapore ada penyemprotan demam berdarah, jadi agak berkabut...

Dan tiba tba adalah seoang pembantu yang saya tanya yang kedua kali itu kelaur, dan menemui saya, dia bilang .. oh ibu-ibu yang pakai kaca mata yang agak tinggi yah... well, saya cuman menggangguk saja, padahal saya gak tahu anak Khiupho saya rupanya seperti apa. Kemudian dia bilang, dia ada di lantai 15, cuman saya tidak tahu nomer rumah nya unit berapa, dia adalah pemain piano juga, kata pembantu itu, dan akhir nya saya ke lantai 15, dan langsung mendatangi rumah yang tidak di tutup pintu nya dan bertanya, ... maaf mau bertanya, apakah ibu adalah pemain piana? dan dia menjawab... iyah saya pemain piano dan guru piano... lalu senang lah hati saya, dan akhir nya saya bertanya... apakah Ms. Yap?, dan dia bilang... bukan, tapi saya kenal dengan Ms. Yap, dia guru piano juga, dia ada di lantai 17.... Wah ternyata salah orang hahahaha... langsung saya ke lantai 17 dah mengetuk pintu, dan bertanya dan bener akhir nya saya bertemu dengan Ms. Yap, dan dengan senang nya ketemu Khiupho itu... Puji Tuhan...

Padahal saya dah mau balik... tapi dalam hati saya... pasti dapat... tidak mau menyerah... dan Tuhan menunjukkan jalan nya... walaupun dengan lika liku... DIA past membimbing....

Friday, February 6, 2009

ST. ANDREW'S ANGLICAN CATHEDRAL - INNER CATHEDRAL'S ARCHITECTURAL DISPLAYS










THE OLDEST CHURCH IN SINGAPORE - THE ARMENIAN ORTHODOX CHURCH










The Armenian Church of Saint Gregory the Illuminator is the oldest Christian church in Singapore, located at Hill Street in the Museum Planning Area, within the Central Area, Singapore's central business district.

HISTORY
George Drumgoole Coleman, overseer of Convicts and Superintendent of Public Works, was the architect of many of Singapore's finest historical buildings. The Armenian Church, arguably his masterpiece, is perhaps the finest landmark in the early architectural development of the nation.

The government granted the land on which the church stands to the Armenian community in 1833. By 1835, the building was completed. Consecrated by Reverend Eleaza Ingergolie in 1836 and dedicated to St Gregory the Illuminator, the first Patriarch of the Church in Armenia, it was the first church to be built in Singapore.

Half the construction cost of 5,000 Spanish dollars was donated by the Armenian community in Singapore, with the rest coming from Armenians in Java and India, and European and Chinese merchants in Singapore. Considering that the Armenian community was tiny — the 1824 census counted only 16 members — its contribution to the Armenian Church was huge in proportion, a testament to the great wealth and social standing of the Armenian community in Singapore. Even in 1821, two years after Sir Stamford Raffles' landing, the group was celebrating its religious services and, in 1827, after funds had been collected, the first priest, the Reverend Krikor Hovhannes (Gregory John), arrived.

Armenian Street is named after the church and its Chinese name is seng poh sin chu au (the back of Seng Poh's new building).

Armenian Church was gazetted as a national monument on 6 July 1973.

ARCHITECTURAL
The original, elegant and symmetrical design included neither tower nor spire. It featured an octagonal cone supporting a small bell turret with Ionic columns.

The existing Armenian Church, built in the British Neo-Classical style, is modelled after St Gregory's Church in Echmiadzin, the mother church in northern Armenia. It is possible that the client's brief made reference to this. The structure is circular, imposed on a square plan, with projecting square porticos using Roman Doric orders. The chancel-cum-altar is semi-circular. The Palladian-style design was possibly inspired by James Gibbs' first circular plan for St Martin-in-the-Fields which he published in his Book of Architecture (London, 1728).

Nevertheless, with all the eclectic references, Coleman produced a design which is adapted to suit Singapore's tropical climate. For instance, the wide verandahs give essential shade and protect the timber-louvred windows on the ground floor from heavy downpours. The windows, in turn, diffuse the sunlight and induce cross ventilation. The pews, which would normally be entirely in wood, are backed with woven rattan, a much lighter and cooler material.

The spire, topped with a ball and cross, sits on the octagonal tower, and is the second to replace the original bell turret by Coleman, which proved to be structurally unsound and was demolished. It was replaced by a square tower, using Doric pilasters, in 1846, followed by the present spire in 1853. An English architect called Maddock had the pitched roof replaced by the present one, the bell turret removed and, to support the existing tower and spire, added the east portico around the original chancel. Probably, at the same time, the main entrance on the west portico was widened.

On the north, south and west fronts of the church are Tuscan Doric porticos capped with triangular pediments. The east front, where the main entrance lies, bears an elegant bowed apse with a pediment into which the date "1835" is carved to commemorate the year the church's foundation was laid. The north, south and west porticos were designed such that horse carriages could pull into the porches, right up to the doors of the church. The porches were designed to be on level with the base of the carriages so that ladies could step into the church without soiling their dresses on the ground below.

Although the interior is curcular, said to resemble the famous round Holy Sepulchre in Cambridge, England, it is actually based on a square cross, symbolic of the Cross of Christ. Facing the main entrance is the grand altar, prominently raised above the height of the pews.

On the church grounds are the parsonage and the Memorial Garden to Armenians. The parsonage, a two-storey bungalow, was built in 1905 by Nanajan Sarkies in memory of her late husband, John Shanazar Sarkies. Amongst the Armenians in Singapore, the Sarkies family was probably the most notable, in particular brothers Archak, Aviet and Tigran of Raffles Hotel fame. A number of Sarkies' tombstones lie in the Memorial Garden, alongside those of other prominent Armenians, such as Agnes Joaquim and Catchik Moses.

Interestingly, the Memorial Garden was never actually used as a burial ground. The tombstones that lie there were all transported from the Christian cemetery in Bukit Timah when it was exhumed in 1988.

CURRENT USE
The last Armenian parish priest died many decades ago, and with the dwindling Armenian population in Singapore, a successor was never appointed. Armenian and Eastern Orthodox services were held occasionally, particularly on Christmas and Easter, for a number of years. The only group of Orthodox to use the church on a regular basis are the Jacobite Syrian Church of India and Coptic Orthodox community of Saint Mark. The Jacobite Syrain Church holds services in the evenings on First Sunday and in the mornings on other Sundays. The Coptic Orthodox church holds Vespers, Matins and Divine Liturgy on the first weekend of every month.

In 2006, the church was used as an exhibition site for the Singapore Biennale. "Everything Is Contestable" by Indian artist Ashok Sukumaran was a site-specific intervention that introduced two switches which would be able to control the lights of the church, one at the gates of the church (working only intermittently) and one across the street.


From: All sources

HOW TO WIN FRIENDS & INFLUENCE PEOPLE BY DALE CARNEGIE



This is my new "bible" given by my beloved Mommy Boss.
She wants me to be a good person in sales and marketing.
Hhhhmmm very interesting field that I will get in.
This book is quite attractive to read, especially who is in this field.
The book has 276 pages divided by 4 chapters.
This was my Christmas Gift....

Encourage to read, this book is using quite simple ENglish,
that I believe for the ENglish beginner could follow the tracks.

Monday, February 2, 2009

Lord, help me! (St. Matthew 15:25)

I am holding you by your right hand - I, the LORD your God.
And I say to you, 'Do not be afraid. I am here to help you'.
(Isaiah 41:13)

The LORD says:"I, even I, am the one who comforts you."
(Isaiah 51:12)

Jesus said:"I will not abandon you as orphans - I will come to you."
St. John 14:18)

Friday, January 30, 2009

Peruntungan di Tahun Kerbau 2009

Kerbau dan semua jenis sapi dilindungi oleh dewi Kwan Im yang penuh belas kasih karena sifat lemah lembut dan cinta damai dari binatang itu. Dalam agama Budha, kerbau putih melambangkan perenungan dan kebijaksanaan. Menurut legenda Taoisme kuno, kita sebagai manusia punya hubungan khusus dengan kerbau.

Pada awal masa pertanian, manusia sering melalui hari-hari tanpa makan dan terancam kelaparan. Untuk membantu manusia yang menderita tersebut, dewa dan dewi memindahkan Kerbau dari surga dan mengirimnya ke bumi. Saat itu kerbau masih menjadi sebuah bintang. Para dewa dan dewi menginstruksikan pada Kerbau untuk mengatakan pada manusia bahwa dengan bantuan Kerbau tersebut, manusia akan terhindar dari kelaparan dan bisa makan setiap tiga hari.Tetapi kerbau salah menangkap perintah itu dan mengatakan pada manusia kalau mereka akan bisa makan 3 kali dalam sehari. Kerbau tetap harus memenuhi segala perkataannya, dan karena itulah kerbau harus bekerja dengan sangat berat dan memikul banyak beban tanpa pernah mengeluh.

Karena itu, Tahun Kerbau adalah waktu untuk bekerja keras, menyelesaikan tugas dan mendisiplinkan diri. Seperti saat Kerbau membajak sawah, kita harus melakukan suatu kontribusi dalam Tahun Kerbau ini. Tidak ada kesempatan untuk bermalas-malasan. Kesuksesan dicapai melalui rajin bekerja dan usaha yang sungguh-sungguh. Dimulai dengan mengurutkan urusan Anda, terutama untuk rumah Anda. Pakailah selalu metode yang sudah pernah dicoba dan terbukti hasilnya, bertindak hati-hati dan lakukan yang telah menjadi rutinitas. Konsep baru yang liar sebaiknya jangan dipakai, simpanlah untuk tahun harimau pada tahun 2010 nanti.

Orang yang lahir pada Tahun Kerbau (1901, 1913, 1925, 1937, 1949, 1961, 1973, 1985, 1997, 2009) selalu berdasarkan metode, dapat dipercaya, pekerja keras dan sopan. Mereka tidak akan melakukan sesuatu sebelum secara hati-hati memikirkan semuanya dan merencanakan setiap detailnya.

Mereka mempercayai prinsip untuk mencapai target dengan tahap demi tahap. Sekali mereka menentukan suatu tujuan, mereka tidak akan mengalah sebelum tujuannya tercapai. Dengan memiliki standar moral yang tinggi, orang yang bershio Kerbau dapat dipercaya dan punya integritas. Mereka dapat dijadikan teman atau pasangan yang setia. Mereka suka kebebasan, setia dan sangat berhati-hati. Jika Anda punya teman yang lahir di Tahun Kerbau, jangan tersinggung ketika mereka berterus terang mengatakan kekurangan Anda. Mereka tidak pernah ragu untuk mengatakan apa adanya dan tidak akan memperhalus kritik mereka untuk menjaga perasaan Anda. Dengan cari inilah mereka menunjukkan perhatian mereka.

Shio Kerbau berhubungan dengan zodiak dunia barat, Capricorn.
Peruntungan Anda di Tahun Kerbau

- Shio Tikus: Nikmati tahun yang menyenangkan dengan kesulitan dan masalah yang sedikit karena Tikus dan Kerbau adalah teman baik. Keberuntungan Anda akan terus berlanjut dengan makin berkembang dan besarnya hasil yang telah dibuat pada Tahun Tikus sebelumnya. Tetapi kontribusi yang lebih besar tetap dibutuhkan pada karir Anda karena pengaruh dari Tahun Kerbau yang identik dengan kerja keras/. Dalam semua aspek dalam kehidupan, Tahun Kerbau membawa keberuntungan untuk orang yang bershio Tikus.

- Shio Kerbau: Tahun Kerbau 2009 adalah saatnya bagi Anda untuk bersinar, jadi berharaplah akan datangnya tahun yang positif dan produktif. Kerja keras akan mendapatkan hasil dan Anda akan diperkuat dengan energi chi dari tahun Anda sendiri. Tahun yang sangat tepat untuk menikah, pindah, memulai suatu usaha, atau memulai suatu keluarga.

- Shio Macan: Tahun ini bisa membawa kefrustasian karena pengaruh dari Tahun Kerbau membuat orang bershio Macan harus bekerja keras dan lebih serius. Keuntungan bisa didapat kalau orang bershio ini dapat mengontrol sifat mereka dan tidak memberontak. Tahun ini bukan tahun yang tepat untuk memulai suatu usaha baru. Lebih baik cobalah untuk lebih sabar dan kuat seperti Kerbau. Orang bershio Macan akan memulai peruntungan baru di Tahun Macan 2010.

- Shio Kelinci: Bersiaplah menghadapi beberapa kesulitan karena penerapan standar yang tidak realistis dari orang lain. Orang bershio Kelinci mungkin akan mengalami rasa frustasi karena hasil yang diharapkan tertunda atau proyek berlangsung lebih lama daripada yang direncanakan. Bukan waktu yang tepat untuk pindah. Tetapi orang bershio Kelinci masih bisa terus bertahan.

- Shio Naga: Tahun yang mantap untuk kemajuan dan perolehan dari aktivitas yang dimulai pada Tahun Tikus yang lalu. Masalah yang mengitari orang bershio Naga tidak akan seberapa berpengaruh pada mereka. Tetapi dengan pengaruh dari Tahun Kerbau, orang bershio Naga harus bekerja, tidak hanya bermimpi.

- Shio Ular: Tahun yang penuh keberuntungan bagi yang bershio Ular karena kerbau dan ular sangat cocok. Dalam pengaruh Tahun Kerbau, orang bershio Ular akan diminta untuk bekerja rajin, tetapi semua usaha itu akan mendatangkan hasil. Hanya jangan ikuti pengaruh keras kepala dari kerbau untuk membuat Anda menjadi tidak masuk akal dan terlalu menuntut. Pikirkan dulu sebelum melakukan. Kesepakatan yang cerdas akan menguntungkan bagi semua orang.

- Shio Kuda: Anda akan mendapatkan keadaan yang lebih mudah dan lancar dibanding Tahun Tikus yang lalu. Orang bershio Kuda bisa sukses dengan tetap memegang lebih banyak kendali dalam interaksi antar personal, meskipun dalam hubungan asmara akan sedikit meragukan. Pengaruh Tahun Kerbau menuntut kerja keras, yang mana bukan aktivitas favorit orang bershio Kuda. Keberuntungan akan datang pada Tahun Macan 2010.

- Shio Kambing: Bersiaplah dengan tahun yang sulit bagi yang bershio Kambing karena kerbau adalah lawan dari kambing di dalam siklus 12 tahun astrologi. Orang bershio Kambing akan kesulitan untuk menciptakan peluang baru dan mungkin akan terjebak dalam tugas yang berulang dan membosankan. Keuangan dan moral kurang begitu bagus. Waktunya untuk berhemat dan tidak menghambur-hamburkan uang. Keberuntungan akan datang di Tahun Kelinci 2010.

- Shio Monyet: Akan ada beberapa kesulitan yang memaksa orang bershio Monyet untuk menahan ambisinya. Tetapi pengaruh Tahun Kerbau untuk bekerja keras tidak dapat dihindari dengan bertindak sebagai perantara, penyampai pesan atau penghubung. Tahun Macan 2010 juga tidak bagus bagi orang bershio Monyet, jadi pada tahun 2009 dan 2010 adalah tahun untuk mempertahankan apa yang telah dipunyai.

- Shio Ayam: Anda bisa mengharapkan tahun baik karena ayam, kerbau dan ular membentuk tiga serangkai yang harmonis dalam astrologi Taoisme. Orang bershio Ayam bisa bahagia, berjaya dan pulih dari kesulitan di masa lalu. Orang bershio Ayam akan bekerja lebih keras, tetapi dengan pengaruh dari kerbau, kesuksesan sudah bisa diperkirakan.

- Shio Anjing: Tetaplah kuat ketika menghadapi masalah dan gangguan kecil. Jaga agar masalah kecil tetap kecil. Pengaruh dari Tahun Kerbau akan membawa kebijaksanaan dan pembatasan yang konservatif. Ide revolusioner yang radikal dan nilai memperhatikan orang lain akan terabaikan. Keberuntungan akan kembali pada Tahun Macan 2010.

- Shio Babi: Nikmati tahun yang baik dan harmonis di mana segala usaha dari orang bershio Babi akan dihargai. Mungkin akan ada kesempatan untuk peningkatan karir dan kesuksesan keluarga, meski tetap harus beradaptasi dengan etos kerja keras dari kerbau.

Tips Fengshui untuk Tahun Kerbau 2009

1. Lunasi, hutang Sangat menguntungkan memulai Tahun Baru Imlek tanpa hutang sama sekali. Lunasi semua tagihan kartu kredit Anda. Kredit rumah atau untuk pendidikan tidak termasuk dalam kategori ini, tetapi pastikan bunganya tetap dan rendah. Jika Anda punya hutang yang banyak, Tahun Kerbau adalah saat yang tepat untuk mengatur keuangan Anda dan keluar dari jeratan hutang selama tahun ini.

2. Tambahkan keindahan, Bawa bunga potong yang segar atau tanaman sehat untuk tahun baru. Pastikan tanaman itu punya daun dengan tepi yang lembut, jangan yang bergerigi. Jika Anda membawa pulang anggrek yang cantik, setelah bunganya layu, potonglah batangnya yang telah mati.

3. Bersih-bersih, Sambut tahun peluang yang baru, bersihkan rumah Anda. Pindahkan bagian dari perabot yang tidak pernah digeser selama tahun lalu untuk membersihkan sisi belakang dan bawahnya. Lakukan sebaik mungkin. Jangan mulai tahun dan siklus yang baru dengan lingkungan rumah yang kotor dan kacau. Jika Anda sedang kalut, sekaranglah waktunya untuk menyingkirkannya.

4. Benda yang terlihat pertama, Ketika memasuki rumah Anda, apa yang pertama kali Anda lihat? Pastikan benda pertama yang terlihat bersifat mengundang, bersih dan menginspirasi ketika Anda masuk. Anda tak akan ingin melihat tumpukan kertas kerja atau kekacauan lain.

5. Cat, Ketika cuaca menjadi hangat pada musim kemarau tambahkan pelapis cat ke area yang digunakan untuk merapikan diri.

(Dari Berbagai sumber)

Sunday, January 11, 2009

When I was late to sing

Today, Sunday 11th January 2009, for 1st, I was late to attend mass at 8AM,late around 10 minutes and it is not appropriate to me to join the Choir anymore... then I sat in the congregation and sing along with them. I sang with the power of God to let my voice out.

When I was queuing the communion, 2 ladies on my row said to me... You have a beautiful voice, why dont you join the choir? I am really happy seating beside you and can hear your voice, she said.

I was very happy, then I told her, thank you very much. This is God's grace to give me this voice and to praise HIM alone. then, I replied, actually I am a choir member (hahahahhaah), but I was late to sing. She just smile at me.. then when I was at my seating, a gentlement said to me... why didnot you join the choir? and I said, I was late hahahahah...

Being acknowledged by persons was really amazed to me, that they knew myself as a singer. Even my fellow Choir Members too they like to hear my voice. They said, my voice was very good to hear.

Thanks to God for giving me this beautiful voice and thanks to Lorna Ibbotson to train me for 14 years in the choir, called The Choir Immortal.... until I had this powerful voice.

Praise the Lord all my life.

In Christ alone,

Friday, January 9, 2009

Being Soldier of the Lord

Being soldier of the Lord, great to be praised

Never Give Up (Jangan Pernah Menyerah)

Kenapa saya menulis judul seperti diatas? Kenapa harus bilang kepada diri ku, Jangan pernah menyerah untuk semua hal? (Why did I write the above headline? Why must I tell to myself that never give up to all)

Ku merasa hidup ku sekarang banyak sekali tantangan, banyak sekali yang membuat diriku harus berubah, dan banyak sekali yang membuat diri letih dalam bertindak dan berpikir.... Dan tidak tahu apa yang harus ku perbuat.
(I felt I have to face many challenges in my life, many things had made me to be changed and many things had made me so tired in action and in thinking.... And didn't know what I could do).

Jangan pernah menyerah.... memang tidak ada pilihan sama sekali. Ini membuat ku berat dalam berpikir. Tuhan apa yang harus ku lakukan? Berikan ku kekuatan. Bilang ku bilang dalam diriku, JANGAN MENYERAH, Tuhan tolong kuatkan diriku. Aku mau menjadi orang yang dapat Tuhan pergunakan untuk orang lain. Membuat orang lain bisa tersenyum dan senang. Dalam masa-masa sulit pun, Tuhan senyumlah kepada diriku. Aku tahu, bilamana aku berpegang teguh kepada MU, semua nya akan dilancarkan. Aku sangat lemah Tuhan, aku sangat butuh segala pertolongan MU. Tuhan jalanlah bersamaku terus dan peganglah tanganku. (Never give up... there is no choice. It made me hard to think. God, what I can do for myself? Give me strength. I must become a person that the Lord could use for other people. To make other people smile and happy. I knew, when I depend on YOU, all will be smooth. God, I am weak, I desperately need Your Mighty help. Walk with me and hold my hands, Lord)

Aku akan bernyanyi untuk keagungan Mu. ( I will sing to Your Mighty Power)

Bangkok Skycrappers from a far





Tuesday, January 6, 2009

New Year Reflection

I’ve recently bought a Barbra Streisand essential CD and I was so surprised to hear God serenading me with 2 songs from it. One is through my all time favorite ‘All I ask of you’. I’ve never looked at this song as a song of God for me. However, hearing it again after a long while aided with my journey with God, I was beaming my sweetest big smile as I heard God singing that song and affirming me who He really is in my life.

Let me share with you the song and who is the God that I’ve come to know. A God bigger than my lifetime, who is everything that I can hoped and dreamed for, who is my Father and who loves me very much.

No more talk of darkness
Forget these wide-eyed fears
I’m here nothing can harm you
My words will warm and calm you

Let me be your freedom
Let daylight dry your tears
I’m here with you beside you
To guard you and to guide you

Then say you love me every winter morning
Turn my head with talk of summer time
Say you need me with you now and always
Promise me that all you say is true
That’s all I ask of you

Let me be your shelter
Let me be your light
You’re safe no one will find you
Your fears are far behind you

All we need is freedom
A world that’s warm and bright
And you always beside me
To hold me and to hide me

Say you share with me one love, one lifetime
Let me lead you from your solitude
Say you need me with you here beside you
Anywhere you go let me go to
That’s all I ask of you

Say the word and I will follow you
Share each day with me each night each morning
Say you feel the way I do
That’s all I ask of you
Anywhere you go let me go too
Love me, that’s all I ask of you

Such a sweet love song that can really put a smile on anyone’s face when sang to… Each word is God’s message for me and an assurance of His great love for me and of what I’ve known about who He really is.